Kisi-Kisi UN: Bukan Patokan?
InformasiGuru.com -
Posting Komentar
Mendikbud Minta Pendidik dan Murid Fokus Pada Kurikulum
Semangat Pagi, Salam Informasi...
Menyikapi perihal maraknya proses pendidikan yang terlalu memusatkan dan mementingkan kepada latihan penyelesaian soal kisi-kisi UN pada murid kelas 9 dan kelas 12, menteri Anies Baswedan meminta kepada para murid dan tenaga pendidik untuk lebih memusatkan diri dan fokus kepada kurikulum yang telah mereka terapkan, daripada hanya terfokus pada penyelesaian latihan soal kisi-kisi UN.
Menyikapi perihal maraknya proses pendidikan yang terlalu memusatkan dan mementingkan kepada latihan penyelesaian soal kisi-kisi UN pada murid kelas 9 dan kelas 12, menteri Anies Baswedan meminta kepada para murid dan tenaga pendidik untuk lebih memusatkan diri dan fokus kepada kurikulum yang telah mereka terapkan, daripada hanya terfokus pada penyelesaian latihan soal kisi-kisi UN.
Menurut Anies, seharusnya anak SMP maupun SMA tidak belajar berpatokan hanya melulu dengan memakai kisi-kisi soal UN, justru para murid itu harus belajar sesuai kurikulumnya. Dikhawatirkan justru belajar dengan metode penyelesaian soal kisi-kisi UN akan mempersempit sebuah proses pendidikan atau pembelajaran karena para murid hanya akan fokus belajar dengan ber-parameter pada kemampuan memecahkan soal yang terdapat di kisi-kisi tersebut.
Badan Standar Pendidikan Nasional (BSNP) bersama Kemendikbud telah merespons femona tersebut dengan cara mengubah pola indikator yang digunakan pada kisi-kisi UN mulai tahun ini termasuk hal apa yang perlu ditanyakan agar masuk ke dalam kisi-kisi.Bapak Mendikbud juga menambahkan bahwa, mulai tahun 2016 ini kisi-kisi UN akan mengandung dua dimensi yang diukur, yakni terkait level kognisi dan materi itu sendiri. Modelnya juga sangat berubah, dengan memakai indikator yang terperinci dan khas merunut kepada soal yang akan dimajukan dalam tes ujian.
"Ini akan berdampak positif pada proses pembelajarannya, tingkatannya juga akan lebih eksplisit, 40 persen pemahaman, 40 penerapan, dan 20 persen penalaran," urai Pak Menteri yang ganteng ini.
Harapan kita bersama, ke depan para murid tidak hanya menjadi spesialis jagoan memecahkan soal kisi-kisi ujian saja tetapi benar-benar mengetahui dan memahami semua mata pelajaran sesuai kurikulum yang ada saat ini sehingga mereka diharapkan akan menjadi manusia unggul dan berprestasi di masa depan.
Posting Komentar untuk "Kisi-Kisi UN: Bukan Patokan?"
Masukan dari Anda Terhadap Tulisan Kami Akan Sangat Kami Apresiasi. Terima Kasih dan Selamat Berpartisipasi!