Kemendikbud Sosialisasikan Hasil Penelitian Lewat Seminar

www.informasiguru.com / Kemendikbud Sosialisasikan Hasil Penelitian Lewat Seminar

Image by: Kemendikbud

Kemendikbud Sosialisasikan Hasil Penelitian Demi Tingkatkan Mutu Pendidikan

Kemendikbud melalui Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) menyelenggarakan "Seminar Hasil Penilaian Pendidikan untuk Kebijakan", di Hotel Atlet Century Park, Jakarta (14/12/2016). Seminar itu memiliki tujuan untuk menyosialisasikan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik), dan guna menjaring usulan kebijakan dalam meningkatkan mutu pendidikan.

Mendikbud Muhadjir Effendy kala membuka seminar tersebut turut menyampaikan tentang pentingnya peran penelitian di Kemendikbud dalam mendukung perumusan, perencanaan, dan implementasi kebijakan di bidang pendidikan.

“Semakin efisien kerja penelitian dalam menopang itu (kebijakan pendidikan), maka akan semakin baiklah kerja Kemendikbud,” jelas Mendikbud.

Beliau juga mengingatkan bahwa dalam melakukan penelitian harus selalu fokus. Mengapa demikian, karena penelitian yang tidak memiliki kaitan dengan kebijakan yang diambil, hanya akan membuang waktu, tenaga, dan pikiran.

Sementara itu, Kepala Balitbang Kemendikbud, Totok Suprayitno sangat berharap dari seminar ini melahirkan dan bisa menjaring usulan yang bisa membantu dalam menyusun rumusan kebijakan pendidikan.

“Harapan kami setelah seminar ini, maka pihak-pihak terkait yang menjadi pemangku kepentingan utama dari pendidikan bisa menindaklanjuti berupa perbaikan-perbaikan berupa hasil empiris yang didapatkan dari hasil penilaian ini,” harap Totok saat menyampaikan laporan pelaksanaan seminar.

Dalam seminar ini, menghadirkan beberapa pembicara baik dari internal maupun eksternal di luar Kemendikbud, di antaranya adalah Nizam dan Rahmawati dari Puspendik, serta Ray Philpot dari Australian Council for Educational Research (ACER). Diikuti sebanyak 127 peserta yang berasal dari berbagai kalangan yang memiliki keterkaitan di bidang pendidikan, seperti kepala dinas pendidikan, dekan, kepala sekolah, dan praktisi pendidikan.