1 Tahun Terapkan PPK, Siswa Jadi Betah Belajar

Siswa SD Inpres Fattolo Kabupaten Seram Lebih Giat Sekolah

Terdapat fakta yang menarik terkait penerapan program PPK (Penguatan Pendidikan Karakter) yang telah berjalan selama 1 (satu) tahun di Sekolah Dasar (SD) Inpres Fattolo Kabupaten Seram Bagian Timur Provinsi Maluku. Fakta tersebut ialah bahwa para siswa SD di sana menjadi lebih semangat dan betah belajar di sekolah.

“Anak-anak kami senang belajar di sekolah, betah berada di kelas yang tertata rapi, betah di lingkungan sekolah, berkat kegiatan-kegiatan yang kami buat menyenangkan,” ujar Kasek SD Inpres Fattolo, Jena Alhamid, pada acara Bimbingan Teknis Program PPK di Hotel Amaris Ambon, Kamis (3/8/2017).

Beliau turut memaparkan bahwa proses belajar mengajar di sekolahnya disetting semaksimal mungkin agar menjadi menyenangkan dan interaktif serta menarik dengan salah satu cara yang dilakukan yakni dengan banyak memakai sumber belajar yang berasal dari lingkungan sekitar sekolah agar para siswa tidak bosan. “Belajar tidak harus di kelas, bisa di kebun, di sawah, atau mana saja yang penting guru mengarahkan apa yang akan dipelajari,” papar guru kelahiran Waru Sidoarjo Jawa Timur tersebut.

Adapun berbagai kegiatan yang telah diterapkan di SD Inpres Fattolo tersebut antara lain:

Menggalakkan membaca 15 menit sebelum pelajaran dimulai
Shalat berjamaah
Kerja bakti membersihkan lingkungan sekolah
dan berbagai ekstra kurikuler untuk mendukung tumbuhnya lima karakter dalam PPK.

“Kebetulan siswa kami 100 persen muslim, jadi kami rancang berbagai kegiatan untuk anak-anak muslim seperti mengaji, berdoa bersama, salat berjamaah yang dipimpin siswa secara bergiliran,” tutur Jena.

Ditambahkan Jena, bahwa dia selalu belajar mempraktekkan hal-hal/ praktek baik yang mana sudah diterapkan di sekolah yang lain untuk dia terapkan tentunya disertai sedikit modifikasi agar sesuai dengan sekolah yang dia ampu.

“Kami masih terus belajar, dan tidak malu mencontoh sekolah-sekolah lain. Kalau ada program bagus ya kami ingin juga menirunya,” pungkas wanita berjilbab kelahiran tahun 1973 itu.